Sumber : http://motorplus.otomotifnet.com/read/2010/12/22/314469/226/27/Sproket-Tiger-Goyang-Atasi-Dengan-Rekondisi-Dudukan-Kancing-Gir
Tangerang - Penyakit yang kerap dialami Honda Tiger berumur di atas satu tahun; dudukan kancing gir aus yang berakibat sproket goyang, bahkan bisa lepas.
Maklum, beban motor yang berat dan torsi mesin besar tapi tak diimbangi dudukan yang kuat. Gir hanya ditahan sebuah ring, padahal bahannya dari aluminium, “Makanya dudukannya gampang kalah (gbr.1),” tunjuk Untung Basuki, salah satu pawang Tiger.
Hal itu bakalan terjadi lebih cepat pada pelek versi aftermarket, sebab bahannya lebih lunak. Oh iya, mekanisme kancing model ini dipakai Honda sejak generasi CB100. Wah kalau di CB mungkin masih kuat ya.
Tapi tenang, Untung, pemilik bengkel Moro Motor (MM) di Jl. Masjid IX No.59, Sudimara Timur, Ciledug ini punya solusi. “Perkuat saja pakai baja,” ungkapnya.
Oh iya, ternyata di lapangan banyak ditemukan yang memperkuat dengan jalan pintas. Gir dikancing mati dengan teromol, biasanya dibaut langsung. Namun cara ini terbilang keliru. Kenapa? Pertama yang paling sangat terasa motor jadi tak nyaman. Kedua gir dan rantai jadi cepat aus.
Nah yang ketiga as gir depan juga akan cepat kalah (gbr.2). Ketiga hal itu terjadi karena hilangnya fungsi peredaman pada gir yang seharusnya tercipta dari bos gir. Karena dibaut jadi enggak berfungsi.
Yuk balik ke tips dari mekanik asli Yogya itu. Setelah pelek dilucuti, lepas gir dengan membuka ring pengancingnya pakai tang khusus (gbr.3). Lalu perlu bekerjasama dengan tukang bubut. “Bikin dudukan baru tapi pakai baja,” lanjut Untung.
Pertama dudukan kancing gir yang aus dibubut, lalu dibikin ulir namun arahnya ke kiri, agar saat terpasang tak mudah lepas. Nah kemudian bikin dudukan kancing baru pakai baja, juga dibikin ulir, nah tinggal dipasang deh di teromol (gbr.4).
Terakhir rakit lagi sesuai langkah kebalikan proses bongkar. Kalau ogah repot, bisa minta bantuan mekanik yang juga anggota Motor Tiger Club (MTC) Jakarta ini. Waktu yang dibutuhkan sehari, dan ongkos hanya Rp 125 ribu. Mantap! (motorplus.otomotifnet.com)
Maklum, beban motor yang berat dan torsi mesin besar tapi tak diimbangi dudukan yang kuat. Gir hanya ditahan sebuah ring, padahal bahannya dari aluminium, “Makanya dudukannya gampang kalah (gbr.1),” tunjuk Untung Basuki, salah satu pawang Tiger.
Hal itu bakalan terjadi lebih cepat pada pelek versi aftermarket, sebab bahannya lebih lunak. Oh iya, mekanisme kancing model ini dipakai Honda sejak generasi CB100. Wah kalau di CB mungkin masih kuat ya.
Tapi tenang, Untung, pemilik bengkel Moro Motor (MM) di Jl. Masjid IX No.59, Sudimara Timur, Ciledug ini punya solusi. “Perkuat saja pakai baja,” ungkapnya.
Nah yang ketiga as gir depan juga akan cepat kalah (gbr.2). Ketiga hal itu terjadi karena hilangnya fungsi peredaman pada gir yang seharusnya tercipta dari bos gir. Karena dibaut jadi enggak berfungsi.
Yuk balik ke tips dari mekanik asli Yogya itu. Setelah pelek dilucuti, lepas gir dengan membuka ring pengancingnya pakai tang khusus (gbr.3). Lalu perlu bekerjasama dengan tukang bubut. “Bikin dudukan baru tapi pakai baja,” lanjut Untung.
Pertama dudukan kancing gir yang aus dibubut, lalu dibikin ulir namun arahnya ke kiri, agar saat terpasang tak mudah lepas. Nah kemudian bikin dudukan kancing baru pakai baja, juga dibikin ulir, nah tinggal dipasang deh di teromol (gbr.4).
Terakhir rakit lagi sesuai langkah kebalikan proses bongkar. Kalau ogah repot, bisa minta bantuan mekanik yang juga anggota Motor Tiger Club (MTC) Jakarta ini. Waktu yang dibutuhkan sehari, dan ongkos hanya Rp 125 ribu. Mantap! (motorplus.otomotifnet.com)